Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit
software video editor. Mungkin di antara anda ada yang sudah mengetahui tentang
software ini. Akan tetapi, akan mengulas kembali dengan hal yg lebih menarik.
1. OpenShot
OpenShot dikembangkan
oleh Jonathan Thomas dan timnya mulai tahun 2008 yang sangat mudah untuk
digunakan namun cukup memumpuni.OpenShot merupakan pilihan tepat bagi anda yang
sering bekerja di dunia multimedia dan desain grafis. Dengan menggunakan
OpenShot video editor anda tidak perlu lagi cemas memikirkan program bajakan
yang sedang anda pakai karena OpenShot video editor bersifat open source,
sehingga anda bebas untuk menggunakannya.
Dalam segi fitur,
openshot dapat menyisipkan lagu sampai dengan beberapa track lainnya secara
berlapis, memasukkan gambar, memberikan watermark pada transmisi video, bahkan
sampai dengan animasi 3D, mendukung format video maupun audio berbasis pustaka
FFmpeg (seperti MPEG, MP4, AVI, WAV, MKV, dll), ekspor ke beberapa format
tingkat kualitas (Blu-Ray, 3D) termasuk youtube dan masih banyak lainnya.
Kelebihan OpenShot:
1.
Open Source
2.
Free
3.
Komunitas Terbuka
Kekurangan OpenShot:
1.
Kurang familiar
2. Blender
Blender adalah salah software “Modeling 3D dan Animation”
bersifat open source yang digunakan untuk untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif dan
permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3D,
penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap,
simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering.
Kelebihan blender:
1.
OpenSource.
2.
Multi platform.
3.
Free.
4.
Ringan.
5.
Komunitas terbuka.
Kekurangan blender:
1.
Tampilan cukup berantakan.
2.
Semua proses dilakukan dengan manual.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar