Selasa, 18 Oktober 2016

Software Video Editor

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit software video editor. Mungkin di antara anda ada yang sudah mengetahui tentang software ini. Akan tetapi, akan mengulas kembali dengan hal yg lebih menarik.

1. OpenShot


OpenShot dikembangkan oleh Jonathan Thomas dan timnya mulai tahun 2008 yang sangat mudah untuk digunakan namun cukup memumpuni.OpenShot merupakan pilihan tepat bagi anda yang sering bekerja di dunia multimedia dan desain grafis. Dengan menggunakan OpenShot video editor anda tidak perlu lagi cemas memikirkan program bajakan yang sedang anda pakai karena OpenShot video editor bersifat open source, sehingga anda bebas untuk menggunakannya.

Dalam segi fitur, openshot dapat menyisipkan lagu sampai dengan beberapa track lainnya secara berlapis, memasukkan gambar, memberikan watermark pada transmisi video, bahkan sampai dengan animasi 3D, mendukung format video maupun audio berbasis pustaka FFmpeg (seperti MPEG, MP4, AVI, WAV, MKV, dll), ekspor ke beberapa format tingkat kualitas (Blu-Ray, 3D) termasuk youtube dan masih banyak lainnya.


Kelebihan OpenShot:
1.       Open Source
2.       Free
3.       Komunitas Terbuka

Kekurangan OpenShot:
1.       Kurang familiar

2. Blender


Blender adalah salah software “Modeling 3D dan Animation” bersifat open source yang digunakan untuk untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif dan permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3D, penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap, simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering.



Kelebihan blender:
1.       OpenSource.
2.       Multi platform.
3.       Free.
4.       Ringan.
5.       Komunitas terbuka.

Kekurangan blender:
1.       Tampilan cukup berantakan.
2.       Semua proses dilakukan dengan manual.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar