1. Masyarakat perkotaan
Ciri-cirinya:
a. Kehidupan keagamaan berkurang karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler.
b. Individualis karena sikap kemandirian yang kuat dan tidak terlalu tergantung kepada orang lain.
c. Pembagian pekerjaan jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/keahlian.
d. Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
e. Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
f. Terbuka terhadap perubahan daerah.
g. Tingkat pertumbuhan penduduk sangat tinggi.
h. Rendahnya kontrol sosial antar warga.
2. Masyarakat pedesaan.
Ciri-cirinya:
a. Antar individu bersifat kekeluargaan.
b. Ketergantungan terhadap alam
c. Berpegang teguh pada agama yang dianutnya.
d. Kontrol sosial sangat kuat.
e. Patuh terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di desanya.
f. Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi.
g. Tertutup dalam hal keuangan.
h. Pekerjaan utama adalah bertani dan bercocok tanam.
Untuk lebih jelas dan memudahkan dalam memahami perbedaan masyarakat perkotaan dan pedesaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Selanjutnya perbedaan masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan khususnya remaja dalam berbagai hal yaitu:
1. Pendidikan
Pola pikir pendidikan di masyarakat desa berbeda dengan masyarakat kota. Sehingga remaja di pedesaan tamatan SD/SMP sudahlah sangat cukup bagi mereka untuk mengenyam pendidikan. Sedangkan remaja di perkotaan, tamatan SD/SMP itu bukan apa-apa bagi mereka dan mereka juga harus mengenyam pendidikan hingga D1/D2/D3/D4-S1/S2/S3 bahkan S4 jika ada.
2. Kebutuhan.
Remaja di pedesaan lebih mengutamakan kebutuhan dari pada keinginan dikarenakan mereka masih tergantung kepada alam. Sedangkan remaja di perkotaan lebih mengutamakan keinginan dari pada kebutuhan dikarenakan mereka lebih mementingkan gaya hidup dibandingkan yang lain.
3. Perilaku
Remaja di daerah pedesaan berprilaku relatif baik karena mereka masih patuh pada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di desanya. Sedangkan remaja di daerah perkotaan berprilaku relatif buruk karena mereka lebih mematuhi alat teknologi komunikasinya seperti sosial media yang biasanya berdampak pada tawuran antar pelajar.
4. Sosial
Mayarakat perkotaan cenderung bersifat individualis dan interaksi antar warganya dilakukan berdasarkan materi untuk kepentingan diri sendiri. Sedangkan masyarakat pedesaan, antar individu bersifat kekeluargaan, memiliki rasa solidaritas dan gtong royong tinggi.
Sumber :



Tidak ada komentar:
Posting Komentar